Monday 30 March 2015

Cara Menanam Dengan Sistem Aeroponik


Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran diudara tanpa penggunaan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan menggunakan irigasi sprinkler.
Sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, dan disertai citarasa yang tinggi. Sayuran aeroponik dapat mengisi peluang kebutuhan tingkat masyarakat menengah ke atas. Oleh karena itu, sistem aeroponik mulai banyak dikembangkan di Indonesia.
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Jadi aeroponik adalah memberdayakan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan suatu tipe hidroponik (memberdayaakan air) karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut.

Manfaat

Sistem aeroponik dapat memberikan manfaat bagi petani yang tidak mempunyai lahan, karena aeroponik tidak membutuhkan tanah, tetapi media tanam yang berupa Styrofoam yang akarnya menggantung di udara. Sehingga bisa dijadikan sebagai lahan di pekarangan rumah.

Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut: Helaian Styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam tersebut. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian Styrofoam, terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.

Salah satu kunci keunggulan budidaya aeroponik ialah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar. Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara hingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan demikian proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Kelebihan Sistem Aeroponik
  • Sistem aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air, 
  • mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat.
  • Karena akar di udara, tanaman menerima lebih banyak oksigen. 
  • Oksigen tambahan yang tanaman terima dapat meringankan pertumbuhan patogen berbahaya.
  • Tanaman dapat memanfaatkan karbon-dioksida yang kaya oksigen di udara untuk melakukan fotosintesis.

Peralatan yang di butuhkan untuk membuat sistem Aeroponik sebagai berikut :

1. Jaringan Irigasi Sprinkler
2. Jet Pump (pompa air)
3. Nozzle Sprinkler
4. Pipa Paralon/PVC
5. Pipa Etilen
6. Rokcwool
7. Styrofoam
8. Larutan Nutrisi
9. Bibit Tanaman
Cara Kerja
Penggunaan sprinkler dapat menjamin ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air di permukaan tanah secara terus-menerus selama produksi tanaman dengan masukan tenaga kerja rendah. Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhu sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi.

Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit karena di khawatirkan tanaman akan layu. Bila pompa dimatikan, butiran larutan yang melekat pada akar dapat selama 15 – 20 menit. Pancaran atau pengabutan juga dapat hanya diberikan pada siang hari saja. Namun, cara ini kurang dianjurkan karena kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menyusut.


sumber :carahidroponik.

Cara Menanam Cabe Hidroponik dalam Polybag

Siapa yang belum pernah makan cabe? Dapat dipastikan bahwa setiap orang di dunia pernah memakan hasil bumi yang satu ini. Kendala yang sering dihadapi oleh konsumen adalah harga cabe yang tidak tentu bahkan cenderung mengalami peningkatan diakibatkan persediaan cabe di pasaran yang tidak mencukupi, sehingga sulit untuk mendapatkan cabe. Sebagai solusi, pembaca dapat mencoba untuk membudidayakan cabe sendiri di halaman rumah. Bagi pembaca yang tidak mempunyai halaman rumah yang luas dan sulit menggunakan tanah, dapat mencoba cara menanam cabe hidroponik dengan menggunakan media polybag.


cara menanam cabe hidroponik
cara menanam cabe hidroponik

Cara menanam cabe secara hidroponik dimulai dengan tahap pertama yaitu pembibitan. Pilihlah buah cabe yang telah masak dan berbentuk sempurna. Irislah buah cabe tersebut secara memanjang untuk mengeluarkan biji cabe yang akan dijadikan sebagai bibit. Setelah biji dikumpulkan, cuci bersih dan rendam dalam air untuk mendapatkan biji cabe yang benar-benar sesuai untuk pembibitan. Biji cabe yang mengapung dalam air harus segera dibuang karena kualitasnya buruk dan nantinya tidak dapat tumbuh dengan optimal. Setelah proses seleksi biji selesai, segera dilakukan proses persemaian.
Biji cabai yang akan disemai direndam terlebih dahulu dalam air untuk memicu pertumbuhan kecambah. Sambil menunggu proses perendaman, pembaca dapat menyiapkan wadah semai dan media tanam yang akan digunakan. Sebagai wadah semai dapat digunakan wadah plastik bekas yang kondisinya masih bagus. Cara menanam cabe hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan dapat menggunakan sekam bakar dan coco peat dengan perbandingan 1:1. Cara tanam cabe hidroponik berikutnya yaitu menaburkan biji yang telah direndam ke dalam wadah semai secara merata dan ditutup dengan plastik tipis untuk menghindarkan biji dari gangguan. Tempatkan wadah di lokasi yang lembab dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
Biji cabe yang telah disemai selama satu minggu pada umumnya telah berkecambah dan siap untuk mulai dipaparkan sinar matahari secara langsung untuk menguatkan pertumbuhan bibit. Supaya nantinya tanaman cabe bisa berbuah dengan lebih cepat, sebaiknya pembaca memotong ujung cabang daun jika daun sejati telah tumbuh. Setelah proses pembibitan telah berhasil, saatnya pembaca mempelajari cara menanam cabe hidroponik berikutnya yaitu memindah bibit cabe ke media yang lebih permanen yaitu polybag. Sebelum memulai proses pemindahan, pembaca perlu menyiapkan polybag dengan ukuran 40×40 cm yang mempunyai lubang pembuangan air dan tentunya telah diisi dengan sekam bakar dan cocopeat dengan takaran 1:1.
Cara tanam cabai hidroponik proses pemindahan yaitu dengan memilih bibit cabe yang telah memiliki daun sejati sejumlah 4 hingga 5 helai yang sehat dan berbentuk bagus. Kemudian segera pindahkan bibit yang telah dipilih ke dalam polybag secara hati-hati. Sebaiknya setiap polybag ditanami satu buah bibit supaya pertumbuhan tiap bibit tidak saling mengganggu pertumbuhan. Setelah selesai ditanam, segera siram dengan air yang cukup untuk membuat proses pertumbuhan bibit semakin bagus. Pembaca yang telah paham dengan cara menanam cabe hidroponik saatnya mengetahui cara perawatan tanaman cabe.
Cara budidaya cabe hidroponik membutuhkan perawatan yang tepat, seperti disiram air secara rutin untuk menjaga kesegaran dan pertumbuhan tanaman. Selain itu, pembaca perlu menjaga tanaman khususnya bagian daun dari gangguan hama yang dapat berakibat buruk pada pertumbuhan tanaman. Demikian penjelasan penulis mengenai cara menanam cabe hidroponik, semoga dapat menjadi referensi penting dalam berbudidaya tanaman cabe.
sumber:http://caraberkebun.com/

Monday 16 March 2015

Cara Menanam Hidroponik Sederhana Dengan Sistem Rakit Apung (Water culture)


Sistem water culture / rakit apung adalah yang sistem paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif. Platform yang memegang tanaman biasanya terbuat dari styrofoam dan mengapung langsung pada larutan nutrisi. suplai oksigen ke akar tanaman menggunakan pompa aquarium yang dimasukkan ke dalam bak penampung nutrisi hidroponik.

Kelemahan terbesar dari sistem semacam ini adalah bahwa sistem rakit apung  tidak bekerja efektif pada tanaman besar atau pada  tanaman jangka panjang.


Cara bertanam hidroponik yang sederhana dengan sistem rakit apung, salah satunya adalah dengan sistem rakit apung (Water culture).

Bibit sayuran tanaman yang membutuhkan air banyak dengan jangka waktu tanam relatif singkat ( kangkung, sawi sawi-an, seperti Sawi Caisim, Sawi Pak Choy, Sawi Bakso, Sawi Bunga dan Sawi Petsai). sebelumnya dilakukan penyemaian di media sekam bakar/ cocopeat sampai tumbuh daun 2-3 helai daun sejati.

Untuk membuat Sistem Rakit apung sederhana peralatan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut

  1. Sebuah bak plastik yang berukuran 50 x 30 cm, lalu tinggi 20 cm yang berguna untuk menampung adanya larutan nutrisi;
  1. Rockwool sebagai media tanam;
  1. Gelas air mineral sebagai net pot sebagai wadah tumbuhnya si kangkung;
  1. Sediakan juga styrofoam yang berukuran 50 x 30 cm;
  1. Cutter yang gunanya untuk memotong bagian stryrofoam.
  1. Aluminium foil sebagai pelapis styrofoam.
  1. Paku untuk melubangi beberapa bagian dari gelas air mineral.
  • Menempatkan bak plastik pada area yang terkena cukup sinar matahari, 
  • Senantiasa jaga kondisi cairan nutrisi agar senantiasa ada, 
  • Pastikan akar Tanaman tetap menempel pada larutan nutrisi.


Prinsip pada bertanam secara hidroponik rakit apung adalah dengan menempatkan tanaman terapung tepat berada di atas cairan nutrisi. Kelebihan dari metode ini adalah nantinya tanaman akan mendapatkan pasokan air dan juga nutrisi secara rutin, sehingga bisa memudahkan perawatan.

ilustrasi dari sistem hidroponik rakit apung sederhana menggunakan bak air.

Tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Pertama-tama, potonglah styrofoam sesuai dengan kebutuhan ukuran permukaan pada bak plastik, kemudian lapisilah menggunakan alumunium foil.

2. Buatlah lubang di permukaan styrofoam, dengan jarak antar lubang agak rapat. Lubang ini nantinya untuk menempatkan gelas air mineral tadi. Pun pada gelas air mineral, bagian bawahnya dilubangi.

3. Aturlah net pot ke dalam lubang styrofoam. Putar dan tata bagian dasar pada net pot, hingga menyentuh bagian permukaan pada larutan nutrisi. Bisa juga ketinggian net pot dibuat rata-rata 5 cm dari dasar wadah bak plastik tadi.

4. Yang terakhir, potonglah rockwool menyerupai kubus berukuran 3 x 3 x 3 cm. Kemudian guntinglah, supaya terbentuk celah. Di sinilah, bibit kangkung tadi diletakkan di area celah rockwool. Setelahnya, tempatkanlah bibit kangkung tersebut pada dasar net pot.



Perawatan tanaman bisa dengan cara berikut ini :
  • Menempatkan bak plastik pada area yang terkena cukup sinar matahari, 
  • Senantiasa jaga kondisi cairan nutrisi agar senantiasa ada, 
  • Pastikan akar Tanaman tetap menempel pada larutan nutrisi.


Wednesday 11 March 2015

Menanam Selada Hidroponik

Budidaya selada hidroponik tidak jauh berbeda seperti menanam tanaman sayuran secara hidroponik di artikel - artikel sebelumnya. Menanam selada secara hidroponik memiliki banyak keuntungan dan bisa menjadi bisnis anda dirumah.

Budidaya Selada hidroponik yang perlu diperhatikan adalah kepekatan larutan nutrisinya. Hal ini karena setiap jenis sayuran memerlukan kepekatan nutrisi yang berbeda - beda. Tapi dengan penjelasan saya dibawah ini semoga pembaca tidak kesulitan untuk memahami cara budidaya selada hidroponik ini.



Tahap penyemaian.

Sebelum tanaman ditanam pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada proses penyemaian ini saya menggunakan arang sekam karena selain murah, mudah didapat di daerah saya juga mudah dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak).

Bahan yang diperlukan adalah :

  • Baskom bekas untuk penyemaian
  • Arang sekam
  • Benih selada
  • Plastik hitam

Caranya :

  • Masukkan arang ke baskom yang telah dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya
  • Taburkan benih secara merata di atas arang sekam.
  • Taburkan lagi arang sekam untuk menutupi benih cukup tipis-tipis saja.
  • Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak terhambur kemana mana.
  • Tutup dengan plastic hitam selama dua hari.
  • Setelah 2 hari, buka tutup plastic. Biasanya benih sudah tumbuh.
  • Bibit dikenakan cahaya matahari (jangan terlalu terik)
  • Lakukan penyiraman rutin sampai 2 minggu dan tanaman siap pindah tanam.

Tahap pindah tanam.

Setelah bibit selada berumur 2 minggu biasanya sudah berdaun lengkap dan siap pindah tanam. Untuk pindah tanam agar bibit tidak rusak harus dilakukan secara hati – hati. Dibawah ini akan saya uraikan cara pindah tanam yang biasa saya lakukan.
Alat/bahan yang diperlukan :

  • Netpot (saya pakai pipa 1” atau kepala botol plastik
  • Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
  • Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
  • Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.

Caranya :

  • Ambil bibit besrta medianya sekalian. (jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus)
  • Masukkan bibit besrta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air
  • Goyangkan bibit dengan pelan – pelan. Media akan tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan akar bersih dari media yang menempel.
  • Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit dengan hari – hati (pemisahan tetap didalam air)
  • Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Untuk selada sebaiknya 2 bibit satu spons agar nantinya selada berbentuk crop kompak. Jika ada bibit yang akarnya belum bisa menyentuh air nutrisi bisa ditambahkan sumbu dengan kain flannel.
  • Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
  • Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.

Tahap pembesaran

Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen.

Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Karena saya bertanam masih memakai system air menggenang, jadi yang saya lakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman. Biasanya saya cek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal saya tambahkan lagi.

Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar selada terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua.

Biasanya setelah 25 – 30 hari setelah pindah tanam, selada siap dipanen.

Pada saat praktek menanam selada menghabiskan air nutrisi sekitar 80 ltr untuk 156 lubang tanam terdiri dari 6 batang pipa 2.5”. Setiap lubang tanam diisi 2 bibit selada.

Kalau dikalkulasi secara ekonomi untuk di Bontang,

Biaya untuk buat Rak :

  • Pipa 2,5” 6 batang                           Rp. 240.000
  • Lbow 4 pcs                                     Rp.   24.000
  • T join 9 pcs                                     Rp.   54.000

Total                                                         Rp. 318.000

Harga pupuk

  • Pupuk ABmix 1 paket harga           Rp.   75.000
  • Ongkir                                            Rp.   65.000
  • Total                                               Rp. 140.000

Untuk pupuk 1 paket bisa jadi 1000 liter larutan nutrisi. Jadi harga 1 liter air nutrisi Rp. 140. Kebutuhan sampai panen 80 liter. Jadi biaya pupuk sampai panen = 80 liter x Rp. 140 = Rp. 11.200

Penjualan
1 ikat selada terdiri dari 2 pohon harga Rp. 4000 di pengepul. Hasil panen 156 ikat. Jadi hasil dari satu siklus penanaman : 156 x 4000 = Rp. 624.000

Untuk Diingat

Selada perlu 560-840 ppm nutrisi . Untuk 1 minggu pertama siram memakai air biasa, selanjutnya memakai larutan nutrisi encer (350-400ppm) saja. Jangan lupa harus terkena matahari.

sumber : denmas-kenthus.blogspot.com/2013/12/bertanam-selada-secara-hidroponik.html

Budidaya Cabai dengan Hidroponik System Sumbu


Budidaya cabai secara hidroponik adalah suatu hal yang bermanfaat untuk beberapa kalangan. Selain buah cabai banyak dibutuhkan oleh masyarakat, tampilan pohon cabai ketika berbuah dan berwarna merah cukup membuat kita tak bosan untuk melihat tanaman tersebut.



Budidaya cabai secara hidroponik yang saya bahas kali ini menggunakan sistem wick atau sumbu. Budidaya dengan cara hidroponik sama hasilnya dengan bertanam secara organik. Karena selama kebutuhan hara tercukupi, pastinya tanaman apapun akan menghasilkan buah yang optimal. Dan sistem hidroponik ini memiliki keuntungan tidak perlu repot menyiram tanaman. Bagaimana cara budidaya cabai dengan sistem hidroponik? dibawah ini saya tampilkan skema yang saya copy dari (Om Adri Aji).



Dalam Skema tersebut anda memiliki alternatif untuk menggunakan peralatan seperti sterofoam, dengan biaya yang minim dan memanfaatkan barang bekas anda bisa budidaya cabai secara hidroponik dengan kaleng plastic bekas cat tembok dan pot bekas ukuran hampir sama. kita lihat langsung gambarnya




dengan melihat gambar di atas, kita bisa memanfaatkan dua hal yaitu cara bertanam yang mudah dan memanfaatkan barang bekas. Memang penampakan luar kurang menarik, jika ingin menarik anda harus mengeluarkan uang sedikit untuk membeli cat.

Pasti ada yang bertanya mengapa ada batu dalam media tanam? itu bukan batu tapi cor-coran semen untuk penyangga tanaman. untuk media tanam tetap menggunakan arang sekam sebagai cara budidaya cabai dengan cara hidroponik.

sumber: denmas-kenthus.blogspot.com



Mengenal Nutrisi Hidroponik AB Mix

Mengenal Nutrisi Hidroponik AB Mix

Nutrisi hidroponik AB Mix adalah nutrisi yang khusus untuk sistem hidroponik yang diformulasikan dari garam-garam mineral yang larut dalam air, mengandung unsur-unsur hara penting yang diperlukan tanaman bagi tumbuh dan berkembang.

Nutrisi hidroponik AB Mix terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B, Cara penggunaannyapun  sangat mudah, hanya dengan mencampurkan masing-masing bagian A dan bagian B  dengan air, satu persatu secara terpisah, sesuai petunjuk yang diberikan produsen nutrisi tersebut untuk menjadikan larutan stok / pekatan. Larutan stok ini perlu dicairkan lagi dengan air jika hendak digunakan. ( Jangan mencampurkan larutan A dan Larutan B sekaligus karena akan terjadi pengendapan ).



Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mencampur nutrisi hidroponik sehingga nantinya nutrisi dapat diserap tanaman secara maksimal adalah:

pH Larutan Nutrisi: 

pH adalah ukuran asam dan basa suatu larutan. Alat untuk mengukur asam dan basa larutan adalah pH meter atau bisa juga menggunakan kertas lakmus. Nilai pH berkisar antara 0-14, pH < 7 maka larutan besifat Asam, begitu pula sebaliknya jika pH > 7 maka larutan bersifat Basa.
pH  akan mempengaruhi penyerapan akar terhadap unsur-unsur hara yang terkandung dalam Nutrisi yang diberikan. Secara umum tanaman cenderung menyukai kondisi pH antara 6-6.5. Apabila pH terlalu rendah akar akan mengalami kesulitan dalam menyerap unsur-unsur hara sehingga akan terjadi defisiensi hara. begitu pula sebaliknya apabila pH lebih besar dari 7.akan terjadi pengendapan unsur unsur hara micro dalam nutrisi, sehingga akar tidak dapat menyerap unsur hara micro tersebut, akibatnya tanaman akan mengalami defisiensi hara juga.

Berikut ini disajikan tabel hubungan antara kondisi pH dan kemampuan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman

Kepekatan Larutan Nutrisi

Untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi digunakan alat EC meter (Electrical Conductivity) yang dinyatakan dengan satuan milliSiemens/cm (mS/cm) atau menggunakan TDS meter (Total Dissolved Solids) dinyatakan dalam satuan parts per million (ppm) dimana 1 ppm= 1mg/liter. Setiap jenis tanaman mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Jika nutrisi yang kita berikan kadarnya terlalu rendah maka tanaman akan kurang subur, pertumbuhannya lambat dan kerdil. Begitu pula sebaliknya jika nutrisi terlalu tinggi, tanaman akan mengalami stress dan pertumbuhannya menjadi terganggu. Dengan memberikan nutrisi yang tepat dan menjaga kestabilan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman, maka tanaman akan tumbuh sehat dan optimal.

Bagi anda yang ingin menanam secara hidroponik, tetapi belum mempunyai alat ukur tersebut diatas, pastikan anda membaca aturan pakai yang tercantum dikemasan pupuk yang anda beli. Biasanya pupuk tersebut didesain untuk jenis tanaman tertentu misalnya sayuran daun, cabai, tomat, tanaman bunga dan lain-lain, Perhatikan komposisi perbandingan campuran pupuk dengan air.



sumber : imamwibawa.blogspot.com/

Monday 9 March 2015

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Sendiri

Cara membuat nutrisi hidroponik sendiri sangat mudah, jika anda ingin membuat sendiri nutrisi hidroponik ikuti langkah - langkah dibawah yang kami siapkan untuk anda.

Cara membuat nutrisi hidroponik sendiri :


Siapkan bahan - bahan yang diperlukan :

Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat larutan nutrisi hidroponik ini adalah sebagai berikut:
Pupuk Urea…………………………………………….1000 gr.
Pupuk KCL …………………………………………… 1000 gr.
Pupuk NPK …………………………………………… 1000 gr.
Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) ……………. 50 gr.

Peralatan
  • Peralatan yang digunakan untuk membuat larutan hidroponik ini adalah sebagai berikut:
  • Ember bervolume 20 Liter.
  • Drum plastik bervolume 100 liter
  • Timbangan digital
  • Alat pengaduk
  • Air sumur, air sungai,
  • Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.

Cara Membuat

Cara membuat larutan nutrisi hidroponik ini pun sangat mudah, kalian bisa lihat caranya dibawah ini
  • Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.
  • Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal (tidak ada endapan)
  • Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
  • Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh (mencapai volume 100 liter).
  • Larutan Nutrisi siap digunakan.

sumber :ath-anekatanamanhias.blogspot.com

Wednesday 4 March 2015

Budidaya Sawi Hidroponik

Budidaya sawi hidroponik semakin marak di kalangan masyarakat. Tidak hanya masyarakat dalam negeri, masyarakat mancanegara juga mengembangkan budidaya sawi dengan sistem hidroponik. Karena budidaya tanaman dengan cara hidroponik memiliki banyak kelebihan.

Budidaya sawi hidroponik cocok untuk anda yang tidak memiliki lahan yang luas atau jumlah tanah yang sedikit. Karena hidroponik memanfaatkan media tanam berupa air tanpa memakan banyak pekarangan rumah. Anda bisa menanamnya berbaris horizontal ataupun vertical. Bagaiman cara budidaya sawi hidroponik?

Mengetahui Cara Budidaya Sawi Hidroponik

Ada sistem DFT yang dapat digunakan dalam melakukan model tanam hidroponik untuk tanaman sawi. Apa maksud dari sistem tersebut? DFT atau Deep Flow Technique merupakan sistem penanaman hidroponik dengan menggunakan sterofoam sebagai media tanamnya dan cocok bagi tanaman sayuran ataupun buah seperti sawi maupun tomat.

Bagaimana cara melakukannya pada tanaman sawi? Berikut ini cara sederhana yang dapat Anda praktekkan menggunakan sistem DFT untuk model tanam hidroponik DFT.

Semula, Anda dapat melakukan pemilihan benih tanaman sawi yang hendak ditanam nantinya. Selanjutnya, silakan melakukan proses penyemaian pada benih pilihan tadi. Awal penanaman mudah, siapkan tempat penyemaian, baru ditanam di pot kecil, nah, nanti akan tumbuh seperti kecambah, setelah muncul 2/3 daun, pindahkan ke modul paralon itu Media tanam berupa rumah plastik, dapat mulai disiapkan setelah proses penyemaian benih.

Ada juga caranya menyiapkan media tanamnya dengan melubangi sterofoam berupa lubang kecil yang cukup untuk dimasukki akar tanaman sawi. Selanjutnya ikuti pertumbuhannya hingga tanaman sawi siap panen. Jangan lupa, pada sistem DFT ini, satu lubang kecil hanya untuk satu tanaman sawi.

Sistem DFT membutuhkan pasokan listrik. Apa kegunaan pasokan listrik tersebut? Hal itu berguna dalam proses sirkulasi air yang akan disalurkan ke dalam talang-talang. Karenanya, proses hemat energi listrik juga harus diketahui oleh mereka yang menerapkan sistem DFT ini.

Selain itu, penyediaan larutan nutrisi harus lebih banyak dari cara biasanya karena pengaruh penggunaan energi listrik ini. Meski terdapat segi penghematan energi dalam memompa air dan penyediaan larutan nutrisi tanaman, sistem ini juga memiliki kelebihan. Apa kelebihannya? Larutan nutrisi untuk tanaman tidak akan terganggu meski aliran arus listrik padam.


Kualitas Hasil Budidaya Tanaman Sawi Hidroponik Sistem DFT

Setelah mengetahui cara budidayanya, berikut ini hal penting untuk mengetahui seperti apa kualitas hasil tanam sistem DFT pada tanaman sawi. Ternyata, kualitas hasil tanamnya baik jika dibandingkan cara biasanya.

Oleh karena itu, budidaya hidroponik layak untuk terus dikembangkan seiring kemajuan teknologi. Jangan hanya terbatas pada tanaman sawi dan buah saja, silakan berkreasi dengan tanaman lainnya sebagai sumber inspirasi bercocok tanam Anda. Semoga bermanfaat ulasan budidaya tanaman sawi hidroponik ini.

Sekian artikel ini semoga membantu anda.

sumber : bimbingan.org

Budidaya Kangkung Hidroponik

Budidaya kangkung hidroponik bisa menjadi alternatif untuk anda yang tidak memiliki cukup lahan yang luas untuk menanam kangkung. Kangkung merupakan sayuran yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Bahkan mungkin anda gemar sekali memakan olahan yang terbuat dari sayur kangkung ini.

Budidaya kangkung hidroponik tidaklah sesulit yang anda bayangkan. Anda bisa mempunyai kangkung segar dirumah anda dengan menggunakan sistem hidroponik ini. Bagaimana cara budidaya kangkung hidroponik?


Tahap persiapan

Pada tahap ini Anda harus menyediakan semua piranti yang digunakan untuk melakukan penanaman kangkung secara hidroponik. Piranti yang digunakan untuk menanam kangkung secara hidroponik antara lain: pot, pasir, air dan styrofom. Pot digunakan untuk menampung air dan juga pasir yang digunakan untuk menanam kangkung secara hidroponik. Air yang baik digunakan adalah air yang berasal dari sumur. Hal ini karena kandungan zat yang terdapat pada air sumur sangat baik untuk pertumbuhan kangkung. Styrofom digunakan sebagai penahan kangkung ketika sudah ditanam pada media pot yang digunakan. Caranya dengan melubangi styrofom sebesar 1 cm.

Tahap Penanaman

Pada tahap ini bibit kangkung yang sudah disiapkan ditanam pada pot yang sudah terisi oleh pasir dan juga air. Jangan mengisi pot dengan terlalu banyak air dan pasir. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dari kangkung. Ketika memasukkan kangkung harus dilakukan dengan hati-hati. Kangkung dimasukkan kedalam styrofom yang sudah dilubangi.

Cara menanam kangkung dengan teknik hidroponik memiliki banyak kelebihan antara lain:
kangkung akan tumbuh dengan subur dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini terjdi karena nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman kangkung dapat terpenuhi. Anda dapat buktikan dengan melakukan eksperimen di rumah Anda. Coba Anda bandingkan kangkung yang ditanam di atas tanah dengan kangkung yang di tanam secara hidroponik.

Kelebihan lain cara menanam kangkung secara hidroponik yaitu dapat menghasilkan tanaman kangkung yang organik. Saat ini segala macam bahan makanan yang organik sedang sangat booming di pasaran. Oleh karena itu, jika Anda menanam kangkung secara hidroponik dapat menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Hal ini disebabkan karena harga dari kangkung organik lebih mahal dari kangkung biasa.

sekian artikel dari saya semoga bermanfaat.


sumber : bearxlog.blogspot.com/

Budidaya Pakcoy Hidroponik

Budidaya Pakcoy Hidroponik

Budidaya pakcoy hidroponik hampir sama dengan cara menanam beberapa tanaman dengan sistem hidroponik. Pakcoy atau yang disebut juga Sawi Baby sudah banyak digemari di Indonesia saat ini. Banyak yang menjual pakcoy di pasar tradisional hingga Supermarket.



Budidaya pakcoy hidroponik bisa anda gunakan sebagai usaha sampingan anda atau untuk konsumsi anda dirumah. Bagaimana cara budidaya pakcoy hidroponik?

untuk menanam pakcoy hidroponik anda bisa menggunakan media yang paling sederhana seperti botol bekas. menggunakan teknik wick, teknik wick itu yang seperti apa sih? teknik wick adalah cara menanam tanaman termasuk sayuran pakcoy dengan menggunakan sumbu untuk mengalirkan nutrisi ke akar tanaman yang kita tanam. Untuk cara membuatkan kemarin sudah pernah ditulis di blog ini. Setelah anda memilih teknik hidroponik dan peralatan hidroponik anda bisa segera memulai menanam sayuran pakcoy.

Nah dibawah ini akan saya uraikan cara menanam pakcoy secara hidroponik, ada 4 tahapan

Persiapan alat hidroponik

Sebelum menanam pakcoy secara hidroponik yang perlu disiapkan pertama kali adalah set hidroponik, seperti media tanam seperti rockwool, net pot, nutrisi hidroponik, benih pakcoy, kain flanel, steroform, ember dan lain-lain tergantung teknik dan juga set hidroponik yang ingin anda gunakan.

Persemaian

Siapkan benih pakcoy, basahi media tanam dalam hal ini anda bisa menggunakan rockwool. taruh biji pakcoy 1-2 benih ditiap 1 persemaian. tutup rapat dan taruh pada tempat gelap supaya kelembapan terjaga sampai benih mulai mengeluarkan tunas, jika sudah bertunas, buka penutup dan pindahkan pada tempat yang terkena sinar matahari supaya pertumbuhan tidak hanya meninggi saja. tunas muncul bisa hari 2-4 setelah taruh benih di rockwool.

Menanam

Jika daun sudah keluar 3-4 helai anda bisa memindah persemaian ke media tanam yang telah anda siapkan. Larutkan nutrisi hidroponik supaya pertumbuhan optimal. Namun persemaian nya anda bisa langsung ke media tanam rockwool yang langsung nanti untuk media pertumbuhan sampai panen.

Perawatan

Selalu cek kondisi tanaman pakcoy yang anda tanam, kondisi nutrisi jangan sampai kehabisan.

Panen

Pakcoy biasa panen mulai umur 45 hari.

tahapan diatas wajib dilalui untuk hasil yang optimal.

Sekian artikel ini semoga bermanfaat

sumber : budidayahebat.blogspot.com/