Budidaya selada hidroponik tidak jauh berbeda seperti menanam tanaman sayuran secara hidroponik di artikel - artikel sebelumnya. Menanam selada secara hidroponik memiliki banyak keuntungan dan bisa menjadi bisnis anda dirumah.
Budidaya Selada hidroponik yang perlu diperhatikan adalah kepekatan larutan nutrisinya. Hal ini karena setiap jenis sayuran memerlukan kepekatan nutrisi yang berbeda - beda. Tapi dengan penjelasan saya dibawah ini semoga pembaca tidak kesulitan untuk memahami cara budidaya selada hidroponik ini.
Bahan yang diperlukan adalah :
Caranya :
Alat/bahan yang diperlukan :
Caranya :
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Karena saya bertanam masih memakai system air menggenang, jadi yang saya lakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman. Biasanya saya cek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal saya tambahkan lagi.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar selada terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua.
Biasanya setelah 25 – 30 hari setelah pindah tanam, selada siap dipanen.
Pada saat praktek menanam selada menghabiskan air nutrisi sekitar 80 ltr untuk 156 lubang tanam terdiri dari 6 batang pipa 2.5”. Setiap lubang tanam diisi 2 bibit selada.
Kalau dikalkulasi secara ekonomi untuk di Bontang,
Biaya untuk buat Rak :
Total Rp. 318.000
Harga pupuk
Untuk pupuk 1 paket bisa jadi 1000 liter larutan nutrisi. Jadi harga 1 liter air nutrisi Rp. 140. Kebutuhan sampai panen 80 liter. Jadi biaya pupuk sampai panen = 80 liter x Rp. 140 = Rp. 11.200
Penjualan
1 ikat selada terdiri dari 2 pohon harga Rp. 4000 di pengepul. Hasil panen 156 ikat. Jadi hasil dari satu siklus penanaman : 156 x 4000 = Rp. 624.000
Budidaya Selada hidroponik yang perlu diperhatikan adalah kepekatan larutan nutrisinya. Hal ini karena setiap jenis sayuran memerlukan kepekatan nutrisi yang berbeda - beda. Tapi dengan penjelasan saya dibawah ini semoga pembaca tidak kesulitan untuk memahami cara budidaya selada hidroponik ini.
Tahap penyemaian.
Sebelum tanaman ditanam pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Pada proses penyemaian ini saya menggunakan arang sekam karena selain murah, mudah didapat di daerah saya juga mudah dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak).Bahan yang diperlukan adalah :
- Baskom bekas untuk penyemaian
- Arang sekam
- Benih selada
- Plastik hitam
Caranya :
- Masukkan arang ke baskom yang telah dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya
- Taburkan benih secara merata di atas arang sekam.
- Taburkan lagi arang sekam untuk menutupi benih cukup tipis-tipis saja.
- Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak terhambur kemana mana.
- Tutup dengan plastic hitam selama dua hari.
- Setelah 2 hari, buka tutup plastic. Biasanya benih sudah tumbuh.
- Bibit dikenakan cahaya matahari (jangan terlalu terik)
- Lakukan penyiraman rutin sampai 2 minggu dan tanaman siap pindah tanam.
Tahap pindah tanam.
Setelah bibit selada berumur 2 minggu biasanya sudah berdaun lengkap dan siap pindah tanam. Untuk pindah tanam agar bibit tidak rusak harus dilakukan secara hati – hati. Dibawah ini akan saya uraikan cara pindah tanam yang biasa saya lakukan.Alat/bahan yang diperlukan :
- Netpot (saya pakai pipa 1” atau kepala botol plastik
- Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
- Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
- Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.
Caranya :
- Ambil bibit besrta medianya sekalian. (jangan dicabut tapi ambil bibit dan media sekaligus)
- Masukkan bibit besrta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air
- Goyangkan bibit dengan pelan – pelan. Media akan tenggelam dan bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan akar bersih dari media yang menempel.
- Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit dengan hari – hati (pemisahan tetap didalam air)
- Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Untuk selada sebaiknya 2 bibit satu spons agar nantinya selada berbentuk crop kompak. Jika ada bibit yang akarnya belum bisa menyentuh air nutrisi bisa ditambahkan sumbu dengan kain flannel.
- Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
- Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.
Tahap pembesaran
Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai masa panen.Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Karena saya bertanam masih memakai system air menggenang, jadi yang saya lakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman. Biasanya saya cek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal saya tambahkan lagi.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar selada terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua.
Biasanya setelah 25 – 30 hari setelah pindah tanam, selada siap dipanen.
Pada saat praktek menanam selada menghabiskan air nutrisi sekitar 80 ltr untuk 156 lubang tanam terdiri dari 6 batang pipa 2.5”. Setiap lubang tanam diisi 2 bibit selada.
Kalau dikalkulasi secara ekonomi untuk di Bontang,
Biaya untuk buat Rak :
- Pipa 2,5” 6 batang Rp. 240.000
- Lbow 4 pcs Rp. 24.000
- T join 9 pcs Rp. 54.000
Total Rp. 318.000
Harga pupuk
- Pupuk ABmix 1 paket harga Rp. 75.000
- Ongkir Rp. 65.000
- Total Rp. 140.000
Untuk pupuk 1 paket bisa jadi 1000 liter larutan nutrisi. Jadi harga 1 liter air nutrisi Rp. 140. Kebutuhan sampai panen 80 liter. Jadi biaya pupuk sampai panen = 80 liter x Rp. 140 = Rp. 11.200
Penjualan
1 ikat selada terdiri dari 2 pohon harga Rp. 4000 di pengepul. Hasil panen 156 ikat. Jadi hasil dari satu siklus penanaman : 156 x 4000 = Rp. 624.000
Untuk Diingat
Selada perlu 560-840 ppm nutrisi . Untuk 1 minggu pertama siram memakai air biasa, selanjutnya memakai larutan nutrisi encer (350-400ppm) saja. Jangan lupa harus terkena matahari.
sumber : denmas-kenthus.blogspot.com/2013/12/bertanam-selada-secara-hidroponik.html
Selain sinar matahari apa bisa menggunakan cahaya lampu??dan lampu apa yg bisa di gunakan??
ReplyDeleteSelain sinar matahari apa bisa menggunakan cahaya lampu??dan lampu apa yg bisa di gunakan??
ReplyDelete